Daily Archives: 29/07/2024

Rektor UKIP Sorong Hadiri Focus Group Discussion yang Diadakan oleh Bapperida Papua Barat Daya

Rektor UKIP Sorong Hadiri Focus Group Discussion yang Diadakan oleh Bapperida Papua Barat Daya

Sorong, 25 Juli 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai stakeholder terkait, bertempat di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Kristen Papua (UKIP) Sorong, dr. Sophian Andi, M.Pd.K. yang turut hadir memberikan masukan dalam diskusi.

Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya, melalui Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Frengky Albert R. M. Saa, SE, MM, menyatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dalam penyusunan dokumen perencanaan menuju Papua Cerdas tahun 2045. Frengky menjelaskan, acara ini dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan kerja yang tertuang dalam undang-undang nomor 29 tahun 2023 dan Peraturan Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Nomor 22 Tahun 2023 tentang organisasi dan tata kerja Bapperida.

“Salah satu tanggung jawab Bapperida adalah menyusun dokumen berisi kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah. Dengan adanya dokumen perencanaan 2025-2045 dari Bappenas, kami di daerah juga harus menindaklanjuti,” ujar Frengky kepada wartawan.

Selain itu, Bapperida juga diwajibkan menyusun peta jalan pengembangan ekosistem riset yang fokus pada tiga tema utama, yakni Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Produktif. Pertemuan ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan wilayah Papua Barat Daya yang cerdas, sejalan dengan RPJPN 2025-2045, dan akan terus dipantau hingga proses identifikasi isu Papua Cerdas yang telah dikeluarkan oleh Bappenas berjalan sesuai rencana.

“Dari diskusi pendahuluan, akan disusun rencana aksi untuk terjun langsung ke lapangan di kabupaten-kota guna mengetahui situasi di daerah,” lanjut Frengky.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, Afolof Kambuaya, SH, M.Si, mengungkapkan berbagai permasalahan di bidang pendidikan yang dihadapi wilayah Papua Barat Daya, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Masalah tersebut mencakup rendahnya minat belajar, keterbatasan fasilitas, dan minimnya tenaga pendidik.

“Permasalahan ini sangat krusial dan harus segera dituntaskan untuk membawa Papua Barat Daya menuju era Papua Cerdas tahun 2045. Aksi yang dilakukan harus maksimal dan didukung oleh riset dan penelitian yang komprehensif. Oleh karena itu, dokumen makro harus disusun oleh Bapperida, kemudian dijabarkan oleh OPD teknis sesuai target tahunan,” tutup Afolof.

Rektor UKIP Sorong Sophian Andi turut menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini khususnya dengan perguruan tinggi yang selama ini menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, juga diperlukan komitmen yang serius untuk mendukung dan melaksanakan setiap program kerja yang akan ditetapkan untuk kemajuan pendidikan di Papua Barat Daya.

Rektor Universitas Kristen Papua Hadiri Apel Gerakan Nasional Pembagian Sepuluh Juta Bendera Merah Putih

 

Rektor Universitas Kristen Papua Hadiri Apel Gerakan Nasional Pembagian Sepuluh Juta Bendera Merah Putih

Kota Sorong, PBD – Dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-79 dan Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2024, pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menyelenggarakan apel gerakan pencanangan nasional serta pembagian sepuluh juta bendera merah putih kepada masyarakat Provinsi Papua Barat Daya. Kegiatan ini bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Lantamal XIV, Kota Sorong, pada hari Rabu (24/07/24).

Apel tersebut dipimpin oleh Dr. Drs. Mohammad Musa’ad, M.Si., selaku Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, dan turut dihadiri oleh Kolonel Mar Rio Sukanto M. Tr. Hanla (Wadan Lantamal XIV) beserta Forkopinda. Rektor Universitas Kristen Papua (UKiP), dr. Sophian Andi, M.Pd.K, juga hadir dalam acara ini sebagai salah satu undangan mewakili perguruan tinggi.

Dalam amanatnya, Dr. Drs. Mohammad Musa’ad, M.Si., menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah berbagai tantangan, termasuk globalisasi dan perkembangan teknologi. “Pada kesempatan ini, saya ingin mengingatkan tentang pentingnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah berbagai dinamika yang sedang kita hadapi saat ini seperti tantangan globalisasi pada perkembangan teknologi nasional dan berbagai isu sosial lainnya yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keutuhan bangsa. Oleh karena itu, mari kita perkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan. Jangan biarkan perbedaan memecah belah kita; mari jadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk bersatu,” ucapnya.

Penjabat Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat Papua Barat Daya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk lebih mencintai tanah air. “Mari kita kibarkan bendera merah putih dengan penuh kebanggaan, karena di dalamnya terpatri semangat juang dan harapan untuk masa depan bangsa yang lebih baik,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Penjabat Gubernur mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan kegiatan ini. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita semua dalam melanjutkan perjuangan untuk membangun negeri ini.

Dr. Sophian Andi, M.Pd.K., Rektor Universitas Kristen Papua, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pemerintah Provinsi Papua Barat Daya ini. “Keberagaman ini adalah kekuatan kita dan dengan semangat persatuan dan kesatuan kita semua yakin dan dapat mengatasi segala tantangan yang ada,” ujarnya.

Acara ini ditutup dengan penyerahan bendera merah putih oleh Penjabat Gubernur kepada perwakilan kabupaten, kota, dan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya. Pembagian sepuluh juta bendera merah putih ini diharapkan menjadi simbol tekad untuk terus maju membangun Papua Barat Daya yang lebih baik, lebih maju, dan lebih mandiri.