Rektor UKIP Sorong Hadiri Focus Group Discussion yang Diadakan oleh Bapperida Papua Barat Daya
Rektor UKIP Sorong Hadiri Focus Group Discussion yang Diadakan oleh Bapperida Papua Barat Daya
Sorong, 25 Juli 2024 – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai stakeholder terkait, bertempat di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Kristen Papua (UKIP) Sorong, dr. Sophian Andi, M.Pd.K. yang turut hadir memberikan masukan dalam diskusi.
Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya, melalui Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Frengky Albert R. M. Saa, SE, MM, menyatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dalam penyusunan dokumen perencanaan menuju Papua Cerdas tahun 2045. Frengky menjelaskan, acara ini dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan kerja yang tertuang dalam undang-undang nomor 29 tahun 2023 dan Peraturan Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Nomor 22 Tahun 2023 tentang organisasi dan tata kerja Bapperida.
“Salah satu tanggung jawab Bapperida adalah menyusun dokumen berisi kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah. Dengan adanya dokumen perencanaan 2025-2045 dari Bappenas, kami di daerah juga harus menindaklanjuti,” ujar Frengky kepada wartawan.
Selain itu, Bapperida juga diwajibkan menyusun peta jalan pengembangan ekosistem riset yang fokus pada tiga tema utama, yakni Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Produktif. Pertemuan ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan wilayah Papua Barat Daya yang cerdas, sejalan dengan RPJPN 2025-2045, dan akan terus dipantau hingga proses identifikasi isu Papua Cerdas yang telah dikeluarkan oleh Bappenas berjalan sesuai rencana.
“Dari diskusi pendahuluan, akan disusun rencana aksi untuk terjun langsung ke lapangan di kabupaten-kota guna mengetahui situasi di daerah,” lanjut Frengky.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, Afolof Kambuaya, SH, M.Si, mengungkapkan berbagai permasalahan di bidang pendidikan yang dihadapi wilayah Papua Barat Daya, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Masalah tersebut mencakup rendahnya minat belajar, keterbatasan fasilitas, dan minimnya tenaga pendidik.
“Permasalahan ini sangat krusial dan harus segera dituntaskan untuk membawa Papua Barat Daya menuju era Papua Cerdas tahun 2045. Aksi yang dilakukan harus maksimal dan didukung oleh riset dan penelitian yang komprehensif. Oleh karena itu, dokumen makro harus disusun oleh Bapperida, kemudian dijabarkan oleh OPD teknis sesuai target tahunan,” tutup Afolof.
Rektor UKIP Sorong Sophian Andi turut menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini khususnya dengan perguruan tinggi yang selama ini menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga pilar, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, juga diperlukan komitmen yang serius untuk mendukung dan melaksanakan setiap program kerja yang akan ditetapkan untuk kemajuan pendidikan di Papua Barat Daya.