One Student Saves One Family (OSSOF)

Universitas Kristen Papua bersama Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI) bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden RI dan perguruan tinggi di Papua, untuk meningkatkan upaya percepatan penurunan angka stunting di Papua.

Audiensi digelar pada tanggal 10 Juli 2023 di Kantor Staf Presiden RI. Dalam audiensi tersebut, dibahas berbagai tantangan dan upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Papua.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, angka stunting di Papua mencapai 33,1% pada tahun 2022. Angka ini masih jauh di atas target nasional, yaitu 14% pada tahun 2024.

Berbagai faktor yang menyebabkan stunting di Papua antara lain, pola makan yang tidak sehat, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses layanan kesehatan.

Tenaga ahli utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH dan Tenaga Ahli Utama KSP Theo Litaay menerima Tim OSSOF UKI dan menjelaskan bahwa Kantor Staf Presiden (KSP) mempunyai tugas untuk memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan percepatan penurunan angka stunting.

Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Dr.med. dr. Abraham Simatupang, MKes mengemuka salah satu faktor yang juga perlu ditangani adalah pola makan yang sudah mulai terlalu dipengaruhi oleh produk makanan serba instan.

Pertemuan ini diikuti oleh Ketua STIKES Papua, Dr. dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes dan Rektor Universitas Kristen Papua, dr. Sophian Andi, M.Pd.K.
“Untuk tindak lanjut dan pembicaraan program perlu penyesuaian kurikulum perguruan tinggi. Kami sudah siap untuk melakukan penyesuaian kurikulum di Stikes dengan pendekatan MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka),” ujar Dr. Marthen Sagrim.
Oleh karena itu, kerja sama antara berbagai pihak, termasuk dengan perguruan tinggi antara lain Universitas Kristen Papua, UNCEN, UNIPA, Universitas Internasional Papua, dan STIKES Papua, perlu dilakukan untuk mengatasi masalah stunting di Papua.

FK UKI memiliki program One Student Saves One Family (OSSOF) yang telah terbukti efektif dalam menurunkan angka stunting di berbagai daerah.

Dalam melaksanakan program OSSOF, UKI bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Program ini menjadi salah satu program pengabdian kepada masyarakat dari FK UKI ditahun 2015 yg diresmikan oleh Prof Yohana Yembise yang saat itu menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kegiatan OSSOF ini digerakan oleh team dosen FK UKI, Prof. Dr. Charles O.P. Marpaung, M.S, dr. Sudung Nainggolan MH.Sc., dr. Marwito Wiyanto, M.Biomed., AIFM., Dr. dr.Louisa A. Langi, M.Si., M.A.

Melalui program OSSOF, mahasiswa FK UKI mendampingi satu keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga, termasuk dalam mencegah dan menangani stunting.

Dalam audiensi tersebut, FK UKI mengusulkan agar program OSSOF dapat diperluas ke perguruan tinggi di Papua.

KSP RI menyambut baik usulan tersebut dan akan mendukung upaya FK UKI dalam menurunkan angka stunting di Papua.

Kerja sama antara FK UKI, KSP RI, dan perguruan tinggi di Papua diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Papua dan mewujudkan Indonesia sehat di tahun 2030.

Berikut adalah beberapa poin penting dari parafrase tersebut:

FK UKI, KSP RI, dan perguruan tinggi di Papua bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di Papua. Angka stunting di Papua masih tinggi, yaitu 33,1% pada tahun 2022.
Berbagai faktor yang menyebabkan stunting di Papua antara lain, pola makan yang tidak sehat, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses layanan kesehatan.
FK UKI memiliki program OSSOF yang terbukti efektif dalam menurunkan angka stunting.
FK UKI mengusulkan agar program OSSOF dapat diperluas ke perguruan tinggi di Papua.
KSP RI menyambut baik usulan tersebut dan akan mendukung upaya FK UKI dalam menurunkan angka stunting di Papua.