UKiP Sorong Gelar Kuliah Umum Bersama Indonesian Calvin Society, Kupas Pemikiran Calvin Secara Kritis dan Kontekstual

Kota Sorong, 28 Mei 2025 – Program Studi Pascasarjana Teologi Fakultas Teologi Universitas Kristen Papua (UKiP) Sorong menyelenggarakan kuliah umum bertema “Respek dan Kritik terhadap Calvin” dengan menghadirkan narasumber utama, Pdt. Prof. Agustinus M.L. Batlajery, Ph.D. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) bertempat di Gedung Getsemani, Kampus UKiP Sorong, dan diikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa.

Kuliah umum ini terselenggara atas kolaborasi dengan Indonesian Calvin Society (ICS), sebuah forum akademik nasional yang berfokus pada kajian teologis tentang Calvin dan Calvinisme di Indonesia. ICS menjadi wadah penting dalam menggali pemikiran reformator besar abad ke-16 tersebut secara kontekstual dan mendalam.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UKiP Sorong, Dr. Ricky Montang, yang mewakili Rektor Universitas Kristen Papua. Dalam sambutannya, Dr. Montang menyambut positif keterlibatan ICS sebagai mitra strategis dalam dunia akademik, khususnya dalam membekali mahasiswa dengan wawasan yang lebih luas.

“Kuliah umum ini merupakan sarana penting untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa. Kehadiran forum akademik besar seperti ICS memperkaya proses pembelajaran, sekaligus memperluas jejaring dan membangun kemitraan dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Dr. Ricky Montang.

Dalam kuliahnya, Prof. Batlajery menekankan pentingnya studi teologis terhadap pemikiran John Calvin secara terus menerus dan kontekstual.

“Calvin adalah tokoh sentral dalam sejarah Protestanisme yang berjasa membentuk fondasi teologi berdasarkan Alkitab. Namun, kita juga harus adil dalam membaca dan menilai pemikirannya. Tidak semua gagasan Calvin relevan dengan konteks masa kini,” jelas Prof. Batlajery.

Ia menambahkan bahwa memahami Calvin tidak cukup hanya dari satu aspek, tetapi harus melalui berbagai karya tulisnya seperti Institutio, risalah dogmatis, tafsiran, khotbah, dan surat-suratnya. Pendekatan ini membantu menilai secara kritis mana ajaran yang inspiratif dan mana yang perlu ditinjau ulang sesuai konteks lokal dan zaman.

Ketua Program Studi Pascasarjana Teologi UKiP Sorong, Pdt. Dr. Thomson F.E. Elias, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara ini dan kerja sama seluruh tim mahasiswa.

“Prof. Agustinus Batlajery bukan hanya seorang akademisi ahli dogmatika, tetapi juga seorang pemimpin teladan, mantan Rektor UKIM Ambon, dan dosen kami di Program Pascasarjana. Kami berharap materi yang disampaikan hari ini menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa dan teolog muda UKiP,” ujar Pdt. Elias.

Senada dengan itu, Pdt. Dr. Jean Anthoni, dosen Fakultas Teologi UKiP, menegaskan pentingnya kuliah umum ini dalam memperkaya pemahaman mahasiswa akan ajaran gereja dan peran teologi dalam menghadapi tantangan zaman.

“Topik mengenai Calvin sangat relevan, karena membantu mahasiswa memahami perkembangan pemikiran gereja dan mengaplikasikannya dalam pelayanan serta kehidupan sehari-hari,” jelas Pdt. Jean.

Kegiatan kuliah umum ini menjadi bukti nyata komitmen UKiP Sorong dalam mengembangkan pendidikan teologi yang kontekstual, kritis, dan relevan bagi gereja, masyarakat, dan dunia akademik, khususnya di Tanah Papua.